Kisah yang aku ceritakan ini akan menambah sederet kelalaian manusia yang berakibat hilangnya "nyawa" manusia lainnya.
Cerita ini adalah sebuah kisah nyata yang menimpa temen deketku (tetangga sebelah rumah). Kisah ini terjadi tepatnya 1 April tahun ini. Temen aku, sebut aja namanya Titin yang tengah hamil 9 bln, sehari sebelum kejadian mengalami sakit melahirkan dirumahnya yang kemudian oleh ibu dan suaminya dibawa ke rumah sakit terdekat, sebut saja Rumah Sakit x. Di rs x ini Titin mendapat pertolongan pertama oleh suster yang piket pada hari itu. Alhamdulillah kata suster titin sudah pembukaan 4 (istilah untuk ibu yang mau melahirkan) tinggal menunggu pembukaan selanjutnya untuk bisa melahirkan si bayi dengan proses normal. Titin yang merasa kesakitan luar biasa minta tolong kepada suster untuk mengambil tindakan lebih lanjut (sebelumnya suster hanya minta titin untuk menunggu pembukaan selanjutnya). Sang suster bilang ini tanggung jawab dokter yang saat itu tidak ditempat yang pada akhirnya diketahui kalau dokter tersebut di rumah lagi istirahat (baca: tidur). karena kondisi Titin yang mulai melemah, air ketuban yang sudah banyak keluar , keluarga Titin minta tolong lagi ke si suster segera menghubungi dokter untuk melakukan pertolongan. Tapi sang suster mengatakan kalau dokternya sedang tidur dan belom bisa diganggu. karena ga ada tindak lanjut dari rumah sakit, akhirnya keluarga memutuskan untuk membawa Titin pindah ke rumah sakit bersalin yang lain, kita sebut aja sebagai rumah sakit y dan ini atas ijin dari rs x...
Dalam perjalanan titin yang merintih kesakitan dengan selang infus di tangannya hanya bisa berdoa kepada Allah semoga dia diberi kekuatan untuk melahirkan bayi nya. Sesampai di rumah sakit y, terjadi tanya jawab yang panjang antara pihak rs y dengan keluarga titin, meskipun demikian titin akhirnya bisa melahirkan anaknya yang berjenis kelamin laki-laki dengan selamat melalui jalur operasi. bayi nya langsung menangis kencang setelah keluar dari perut si ibu, yang kata dokter menandakan kalau si bayi sehat..selang beberapa waktu sang bayi dikasih minum salah satu produk susu bayi atas anjuran dokter, sewaku keluarga titin nyuapin susu ke mulut sang bayi, terlihat ada semacam lendir di mulutnya. Melihat ini keluarga titin menanyakan kepada sang dokter, yang kemudian di jawab dokter "gak apa-apa kok buk, biasa kok pada bayi yang baru lahir". Rasa penasaran membuat ibu tadi menarik lendir yang ada di mulut bayi, sungguh diluar dugaan ternyata lendir itu panjang sekali... hal ini kemudian dilaporkan ke dokter dan si bayi langsung di rawat di ruang yang terpisah. Selang beberapa waktu yang kurang dari 1 jam, keluarga mendapat informasi bahwa kondisi bayi melemah dan harus dipindah ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya (Rumah Sakit Umum Pusat di kotaku) yang dalam kisah ini kita sebut dengan rumah sakit z.
Singkat cerita, sibayi yang dalam kondisi lemah [un dibawa ke rumah sakit z yang jaraknya lumayan jauh dari rumah sakit y. Sesampai di rs z, sang bayi belum langsung mendapat pertolongan karena mesti menunggu "pertengkaran"pihak dari rs y vs rs z. dalam pertengkaran ini pihak keluarga bayi sempat mendengar beberapa percakapan dari kedua belah pihak...
diantaranya pihak rs z tidak mau menerima bayi ini begitu aja karena kondisinya yang "parah" (mereka ga mau bertanggung jawab seandainya bayi ini ga bisa di tolong), dan pihak rs z juga mengatakan dengan lantang kalau kondisi "parah" sang bayi bertambah diakibatkan kelalaian dari rs y yang tidak memberikan oksigen pada sang bayi dalam perjalanan menuju rs z. (ini kesalahan yang paling fatal) dan dengan anggun nya rs y menjawab kalau di rs y tidak tersedia oksigen buat bayi...(rumah sakit bersalin(rs nya gedhe lochhh) kok ga ada oksigen buat bayi yach???). Dan kelalaian demi kelalaian membuat kondisi bayi semakin melemah...kemudian Innalillahiwainnailaihirojiun dalam selang waktu antara lahir dengan meninggal tidak cukup 1x24 jam...
Semoga sahabatku dan keluarganya diberi ketabahan untuk semua ini...
semoga juga dengan kisah ini kita semuabisa mengambil pelajaran....
karena kisah nyata ini tidak berakir disini saja, berlanjut dengan kejadian-kejadian berikutnya terhadap ibu sang bayi yang menyayat hati... hingga aku pun belum bisa melanjutkan menulis kisah ini. InsyaAllah akan aku tulis di lain waktu.....
Siapa yang bersalah....adakah yang pantas untuk dipersalahkan???
Ya Allah...Ampuni aku, dia dan kami semuanyaa.
Sabtu, 28 Juli 2007
Kisah Sedih Sahabatku vs Rumah "Sakit" yang Berakibat Hilangnya Nyawa Sang Bayi
Diposting oleh Fitri di 12.05
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
7 komentar:
Saya salah satu pelajar dikota tempat asal kejadian tersebut. Dari hasil cerita dapat ditarik hasil yakni keteledoran dari pihak rumah sakit. Ntah itu x, y ataupun z. Namun seharusnya salah satu pihak harus cepat mengantisipasi dari saat sang ibu akan melahirkan...
Hilangnya 1 nyawa tak begitu diperhitungkan oleh pihak rumah "sakit" bagaimana seterusnya nyawa2 yang lain yang akan jadi tanggungannya???apakah harus di opor kesana kemari??Sia2 ibu mengandung saja, meski ketetapannya nyawa di tangan tuhan. TApi manusia yang berusaha...Alasan oksigen atau apalah tak dapat masuk akal...melainkan tolak menolak untuk bertangung jawab!!
hatinurani org terbang kmn ya?
klo emang keadilan dunia ngak didapat biarlah tunggu keadilan YME
yg sabar dan tabah.
titin dan kel sabar ya...Tuhan sayang sama titin dan kel.
Tuhan ngasih ujian pasti ada hikmah yg bisa kita ambil.
ikz ikz..
di kemanain cih, tanggung jawab ama hati nuLani manucia..
ikzikz...
yang caBaL yach kk tetangga kuch yang caem..
T_T (cdihna ikz)
Thanks for visiting Blogging den n leaving a message ! let me know if u wish to join the den and promote ur blog ! :)
Inalillahi wa innaillahiroijiun....
Turut berduka cita,...
Assalamualaikum,,,
1st, aku baru mampir ke sini. Tapi boleh ikut komen ya.
aku akan ikut memberi analisa sesuai dengan backgroundku dan ilmuku yang sedikit ini,,
ada 4 hal yang aku catat:
1. Sakit luar biasa saat persalinan
karena rasa sakit (batas ambang kesakitan yang berbeda2 tiap orangnya) yang luar biasa, hendaknya suster rs x waspada dan mengadakan observasi yang ketat. Klien adalah raja. Apalagi kasus nyonya ini diperparah dengan no. 2:
2. Air ketuban yang keluar banyak.
Air ketuban lazimnya pecah saat pembukaan sudah besar. Apabila keluar sebelum pembukaan 4, dinamakan KPSW alias Ketuban Pecah Sebelum Waktunya. Dan masalah potensial bagi ibu adalah: Infeksi jalan lahir, persalinan lama, kontraksi yang tidak teratur,dll sedang bagi bayi adalah: gawat janin, kekurangan oksigen dalam rahim, aspiksia, dan kematian. Karena bila ketuban sudah pecah, maka pasokan oksigen ke plasenta telah berhenti. Penanganan KPSW ini, bila di bawah pembukaan 4 dengan kolaborasi dokter, adalah drip oksitosin atau rangsangan persalinan. Bila sudah 2 labu tidak berhasil atau ibu dan janin gawat, dilakukan operasi caesar.
3. Lendir.
Bahaya KPSW adalah masuknya air ketuban ke paru2 janin. Karena janin harus bernafas di dalam rahim, salahsalah terisap lah air ketuban ini. Bayi yang lahir dengan kondisi ibu KPSW, resusitasi (pernafasan untuk bayi) harus lebih diutamakan, selain prinsip2 jaga kondisi bayi, beri kehangatan, dan ASI segera setelah lahir. Tenaga medis hendaknya tidak mengabaikan keluhan/ laporan keluarga pasien. Kita juga bisa memposisikan bayi miring, atau kepala lebih tinggi untuk menghindari lendir masuk ke saluran pernafasan.
4. Oksigen
Wajib hukumnya dibawa saat merujuk pasien. Sambil merujuk, berikan pertolongan resusitasi.
Bila sampai 20 menit resusitasi dilakukan dan bayi belum bisa bernafas spontan, dinyatakan gagal. karena lewat 20 menit, kerusakan otak yang tidak mendapatkan suplai oksigen, sudah permanen.
Sekian jawabanku, mohon maaf bila ada kekurangan.. Semoga ini bisa menjadi ibroh untuk kita semua.
kemana hati nurani orang2 itu yah??
tega sekali...,,,hiks hiks hiks...,
Posting Komentar